Senin, 31 Agustus 2009

SERPIHAN HATI YANG BERUCAP...

bismillah...

saat mata terbuka...hamba mengharap nafas kebaikan masih bisa melekat dalam diri...ketika hati berbalik semoga tetap bisa berada pada jariMu ya Rabb...malam ini "subhanalloh" benar-benar indah...TAPI,,
sesaat ingin meratap karena benar-benar merasa menjadi insan yang tak berguna,,,dikala kemungkaran didepan mata kenapa tidak bisa mencegah semua ini...lisan mengingatkan dengan baik tapi kenapa tak ada kata menghiraukan dari yang diingatkan...benar-benar dianggap sebagai angin lalu yang berhembus disekitarnya...semoga yang diingatkan cepat segera tersadar...hati beristighfar semoga benar2 diampuni karena sudah tidak bisa mengingatkan lagi...

benar-benar sudah parah hampir hanya dengan Do'a saja untuk bisa mengingatkan pada yang sedang diingatkan...Alloh lebih tahu atas semua ini...semoga Alloh benar2 bisa mengampuni dan membawa "pelakunya" ke jalan yang lebih mulia dari sekarang...

tapi jika sudah berada didepan mata seakan benar-benar ada yang kurang bila yang bisa mengingatkan tidak mengingatkan...
tapi apa daya bila yang diingatkan sudah tak menghirau...semoga Alloh selalu memberikan "nurillah" atas segala kemungkaran yang diperbuat oleh pelakunya...
semoga bisa tahan dengan semua ini dan tetap bisa berpegang pada din-Mu Ya Robb...

Allohu Robbi yang Maha Mulia...yang bisa membolak-balik hati manusia tetapkanlah hamba pada Din-mu dan tetap bisa berjalan di kebajikan...berilah petunjuk pada hati seseorang "pelaku tersebut"yang sudah tergores kemungkaran dihatinya...Alloh benar-benar bantu hamba untuk bisa mengubahnya, "pelaku tersebut" untuk bisa menjadi lebih baik...

memang hamba bukan sebaik-baik manusia dan sesempurna manusia tapi hamba berusaha untuk menyajikan suatu kebajikan pada "pelakunya" meski tanpa dihiraukan lisan ini berucap...semoga tetap bisa bertahan...

Ya Alloh sesungguhnya hanya Engkaulah yang Maha Mengetahui bahwa hati ini telah berkumpul untuk mencurahkan mahabbah kepada-Mu, bertemu untuk ta'at kepadaMu, bersatu dalam rangka menyeru(dijalan)-Mu, dan berjanji setia untuk membela Syari'at-Mu, maka kuatkanlah ikatan pertalian ini...semoga hamba tetap bisa terus berjalan dalan Din-Mu ya Robbii...

Selasa, 25 Agustus 2009

Arti Ucapan Salam dgn Singkatan ; Ass...

bismillah....


Ucapan ”Assalamu’alaikum”, السلام عليكم, merupakan anjuran agama, dan sangat berpengaruh terhadap kehidupan umat beragama, dengan salam dapat menjalin persaudaraan dan kasih sayang, karena orang yang mengucapkan salam berarti mereka saling mendo’akan agar mereka mendapat keselamatan baik di dunia maupun di akhirat. Nabi Muhammad SAW bersabda,

Kalian tak akan masuk surga sampai kalian beriman dan saling mencintai. Maukah aku tunjukkan satu amalan bila dilakukan akan membuat kalian saling mencintai? Yaitu, sebarkanlah salam di antara kalian. [HR Muslim dari Abi Hurairah]

Saya seringkali menerima sms atau e-mail dari beberapa kawan dan juga beberapa ustadz yang mengawali salamnya dengan singkatan. Singkatannya pun macam-macam. Ada yang singkat seperti "Asw" atau "Aslm". Ada yang sedikit lebih panjang seperti ; “Ass Wr Wb” atau “Aslmwrwb” . Namun yang sering saya dapatkan, adalah singkatan "Ass". Singkatan terakhir ini paling umum dan paling sering digunakan. Bagi saya, ini adalah singkatan yang tidak enak untuk dibaca, terlebih kalau mengerti artinya.

Marilah kita simak singkatan ini. Dalam kamus linguistik yang saya punya, arti dari kata Ass yang berasal dari bahasa Inggris itu adalah sebagai berikut;

“Ass” berarti: Pertama, kb. (animal) yang artinya keledai. Kedua, orang yang bodoh. Don't be a silly (Janganlah sebodoh itu). Dan ketiga, Vlug (pantat).

Padahal seperti kita ketahui ucapan Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh adalah sebuah ucapan salam sekaligus doa yang kita tujukan kepada orang lain. Ucapan salam dalam Islam sesungguhnya merupakan do’a seorang Muslim terhadap saudara Muslim yang lain. Maka, apabila kita mengucap salam dengan hanya menuliskan "Ass", secara tidak sadar mungkin kita malah mendoakan hal yang buruk terhadap saudara kita.

Kita paham, mungkin banyak orang diantara kita cukup sibuk dan ingin cepat buru-buru menulis pesan. Barangkali, singkatan itu bisa mempercepat pekerjaan. Karena itu, penulis menyarankan, jika memang keadaan sedang tidak memungkinkan untuk menulis salam lewat SMS dengan kalimat lengkap karena sedang menyetir di jalan, misalnya, solusinya cukup mudah adalah menulis pesan to the point saja. Tulislah “met pagi, met siang, met malam dan seterusnya. Ini masih lebih baik dibandingkan kita harus memaksakan diri menggunakan singkatan dari doa keselamatan Assalamu'alaikum menjadi "Ass" (pantat).

Jangan sampai awalnya kita ingin menyampaikan doa keselamatan yang terjadi justeru sebaliknya, mendoakan keburukan. Kalau boleh saya mengistilahkah, niat baik ingin berdoa, jadinya malah ucapan kotor.

Ucapan salam adalah ucapan penghormatan dan doa. Apabila kita dihormati dengan suatu penghormatan maka seharusnya kita membalas dengan sebuah penghormatan pula yang lebih baik, atau minimal, balaslah dengan yang serupa. Sesungguhnya Allah akan memperhitungkan setiap yang kamu kerjakan.

Hasa saja, kalau kita mengganti ucapan kalimat salam arti awalnya sangat mulia, maka, yang terjadi adalah sebaliknya, salah dan bisa-bisa menjadi umpatan kotor.

Karena itu, jika tidak berhati-hati, mengganggati ucapan Assalamu’alaikum (Semoga sejahtera atasmu) dengan menyingkatnya menjadi “Ass” (pantat), ini mirip dengan mengganti doa yang baik dengan mengganti dengan bahasa jalanan orang Jakarta, yang artinya kira-kira, berubah arti menjadi (maaf) “Pantat Lu!”

Singkatan ala Rasulullah
Meski nampak sederhana, ucapan salam sudah diatur oleh agama kita (Islam). Ucapan Assalamu alaikum السلام عليكم dalam Bahasa Arab, digunakan oleh kaum Muslim. Salam ini adalah Sunnah Nabi Muhammad SAW, intinya untuk merekatkan ukhuwah Islamiyah umat Muslim di seluruh dunia. Mengucapkan salam, hukumnya adalah sunnah. Sedangkan bagi yang mendengarnya, wajib untuk menjawabnya. Itulah agama kita.

Sebelum Islam datang, orang Arab terbiasa menggunakan ungkapan-ungkapan salam yang lain, seperti Hayakallah. Artinya semoga Allah menjagamu tetap hidup. Namun ketika Islam datang, ucapan itu diganti menjadi Assalamu ‘alaikum. Artinya, semoga kamu terselamatkan dari segala duka, kesulitan dan nestapa.

Ibnu Al-Arabi didalam kitabnya Al-Ahkamul Qur’an mengatakan, bahwa salam adalah salah satu ciri-ciri Allah SWT dan berarti "Semoga Allah menjadi Pelindungmu".

Dari Abu Hurairah ra., ia berkata bahwa Rasul bersabda, “Kamu tidak akan masuk surga hingga kamu beriman, dan kamu tidak beriman hingga kamu saling mencintai (karena Allah). Apakah kamu maujika aku tunjukkanpada satu perkara jika kamu kerjakan perkara itu maka kamu akan saling mencintai? Sebarkanlah salam di antara kamu!” (HR. Muslim)

Abu Umammah RA meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda: ”Orang yang lebih dekat kepada Allah SWT adalah yang lebih dahulu memberi Salam.” (Musnad Ahmad, Abu Dawud, dan At Tirmidzi)

Abdullah bin Mas’ud RA meriwayatkan Bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Salam adalah salah satu Asma Allah SWT yang telah Allah turunkan ke bumi, maka tebarkanlah salam. Ketika seseorang memberi salam kepada yang lain, derajatnya ditinggikan dihadapan Allah. Jika jama’ah suatu majlis tidak menjawab ucapan salamnya maka makhluk yang lebih baik dari merekalah (yakni para malaikat) yang menjawab ucapan salam.” (Musnad Al Bazar, Al Mu’jam Al Kabir oleh At Tabrani)

Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Orang kikir yang sebenar-benarnya kikir ialah orang yang kikir dalam menyebarkan Salam.” Allah SWT berfirman didalam Al-Qur’an Surat An-Nisa Ayat 86. Demikianlah Allah SWT memerintahkan agar seseorang membalas dengan ucapan yang setara atau yang lebih baik.

Bedanya agama kita dengan agama lain, setiap Muslim ketika mengucapkan salam kepada saudaranya, dia akan diganjar dengan kebaikan (pahala).

Dalam kaidah singkat menyingkat pun sudah diatur oleh Allah dan diajarkan kepada Rasulullah. Dalam suatu pertemuan bersama Rasulullah SAW, seorang sahabat datang dan melewati beliau sambil mengucapkan, “Assalamu ‘alaikum”. Rasulullah SAW lalu bersabda, “Orang ini mendapat 10 pahala kebaikan,” ujar beliau.

Tak lama kemudian datang lagi sahabat lain. Ia pun mengucapkan, “Assalamu‘alaikum Warahmatullah.” Kata Rasulullah SAW, “Orang ini mendapat 20 pahala kebaikan.” Kemudian lewat lagi seorang sahabat lain sambil mengucapkan, “Assalamu ‘alaikum warahmatullah wa baraokatuh.” Rasulullah pun bersabda, “Ia mendapat 30 pahala kebaikan.” [HR. Ibnu Hibban dari Abi Hurairah].

Nah dari tiga singkatan itu silahkanAnda pilih yang mana yang Anda inginkan tanpa harus menyingkatnya sendiri yang justru bisa menghilangkan nilai pahalanya. Tentu saja, jangan Anda lupakan, tiga singkatan itu sudah rumus dari Nabi yang dipilihkan untuk kita.

Satu hal lagi yang perlu diingat adalah ketika kita menuliskan kata Assalamu'alaikum, perlu diperhatikan agar jangan sampai huruf L nya tertinggal sehingga menjadi Assaamu'alaikum.

Karena apa ? Diriwayatkan bahwa dahulu ada seorang Yahudi yang memberi salam kepada Nabi dengan ucapan "Assaamu 'alaika ya Muhammad" (Semoga kematian dilimpahkan kepadamu).

Dan kata assaamu ini artinya kematian. Kata ini adalah plesetan dari "Assalaamu 'alaikum". Maka nabi berkata, "Kalau orang kafir mengatakan padamu assaamu 'alaikum, maka jawablah dengan wa 'alaikum (Dan semoga atas kalian pula)." [HR. Bukhari]

Tulisan ini, mungkin nampak sederhana. Meski sederhana, dampaknya cukup besar. Boleh jadi, kita belum pernah membayangkannya selama ini. Nah, setelah ini, sebaiknya alangkah lebih baik jika memulai kembali menyempurnakan salam kepada saudara kita. Tapi andaikata memang kondisi tak memungkinkan, sebaiknya, pilihlah singkatan yang sudah dipilihkan Nabi kita Muhammad SAW tadi. Mungkin Anda agak capek sedikit tidak apa-apa, sementara sedikit capek, 30 pahala kebaikan telah kita kantongi. [indra yogiswara,tinggal di Jakarta/www.hidayatullah.com]

Sabtu, 08 Agustus 2009

Surat dari Iblis Laknatulloh


Surat dari Iblis Laknatulloh

Embun Taushiyah - 16 Maret 2004


Hai manusia yang tersayang,

Tadi malam waktu akan tidur, aku lihat engkau tidak memuji Alloh, tidak berselawat, tidak membaca Ayat Kursi dan Kulhu. Ini bagus sekali kerana waktu akan tidur adalah waktu untuk tidur, bukan untuk membaca Al-Qur'an. Sesungguhnya engkau tidak membuang-buang masa.

Pagi ini aku lihat engkau tidak bangun mengerjakan solat subuh. Bagus sekali ! Engkau telah membuktikan bahwa engkau adalah sahabatku yang budiman. Janganlah engkau susah-susah bangun dan memendekkan tidurnya. Tidurlah dengan nyenyak dan nyaman. Jangan hiraukan suara ayam berkokok yang mengejutkan engkau dari tidurmu. Bila subuh datang menjelang, udara masih dingin, tariklah selimutmu dan tidurlah sayangku seperti puteri kayangan.

Aku lihat engkau jarang-jarang mengambil wudhu'. Ini bagus sekali kerana engkau tidak membazirkan air dan tidak meninggikan water bill rumahmu. Aku lihat engkau tak pernah membaca Bismillah sewaktu akan makan. Ini bagus,kerana engkau tidak memenatkan mulutmu. Dan bila sudah kenyang, engkau tak pernah menyebut Alhamdulillah. Ini bagus juga. Cukuplah engkau sendawa kuat-kuat seperti lembu.

Hai manusia yang kucintai,
Semalam ada seorang peminta sedekah datang ke rumahmu. Engkau menghalau dia suruh pergi tanpa engkau memberikan duit sesen ataupun seteguk air. Ini sangat bagus dan terpuji, kerana engkau tidak membuang-buang duit dan tak membazirkan rezekimu yang melempah-ruah yang diberi Alloh kepadamu. Engkau seorang yang jimat cermat. Biarlah rezeki engkau untuk kegunaan engkau seorang, untuk menonton wayang, berholiday di Genting dan membeli kemewahan-kemewahan dunia.

Aku lihat bila engkau bertemu dengan sahabat handaimu, engkau tidak mengucapkan Assalamualaikum. Engkau mengucapkan "Hi Everybody!" Ini bagus juga kerana engkau menunjukkan bahwa engkau mengerti adab resam orang kafir dan engkau mengerti bahasa Inggeris. Tak perlu engkau belajar membaca bahasa Arab kerana ini bukan bahasa antara-bangsa.Engkau telah membuktikan bahwa engkau dan aku adalah sahabat sejati. Sudah tentu engkau adalah seorang yang budiman kepada kaumku.

Duhai manusia,
Di sepanjang Ramadhan ini, telah lemah seleruh urat sendiku,telah terbakar seluruh jasadku,merintih ku kesakitan, bila setiap kali ku lihat hamba-hambaNya yang penat berpuasa di malam hari dan menghabiskan waktu malam dengan bertarawih, berdzikir dan merintih mengenang dosa-dosanya yang lepas,kerana pintu taubat telah dibuka oleh ALLOH dengan seluas-luasnya...Namun, aku tetap gembira kerana ada diantara kalian yang masih sudi menjadi temanku..melepaskan peluang rahmat ALLOH dengan mengucap perkataan yang sia-sia, mengumpat, tidak bertarawih, malah mencipta persengketaan..aduhai tubuh badanku yang terbelenggu telah segar kembali...cukuplah NAFSU manusia sendiri menjadi penyambung tugasku di sepanjang bulan yang dirahmati ini...Di akhirat nanti, engkau dan aku dapat berjalan bersama-sama .... kita berpegang-tangan menuju Neraka Jahannam.


Sahabatmu Yang Tercinta,
Iblis Laknatulloh

Semoga mendapat pelajaran dari surat tadi
Jazakumulloh khiron katsiron

BATAS AKHIR WAKTU SHOLAT ISYA'

MASALAH SHOLAT
BATAS AKHIR WAKTU SHOLAT



Masalah : waktu sholat isya'.

Pendapat Syaikh al-Albani

Waktu sholat isya' terbentang sampai tengah malam saja. Pendapat inilah yang benar, dan oleh karenanya Imam Syaukani memilih pendapat ini sebagaimana tercantum dalam 'Ad Duraru al Bahiyah ' dengan mengatakan:

'( ..... Akhir dari waktu isya adalah tengah malam).' Pendapat ini juga diikuti oleh Shadiq Hasan Khan.

Tamaamu al-Minnah hal.142


Masalah: Sholat fajar yang paling afdhal di akhir malam.

Pendapat Syaikh al-Albani:

Waktu yang paling afdhal untuk sholat fajar adalah akhir malam,dan hal ini yang selalu dibiasakan oleh Rasulullah saw selama hidupnya sebagaimana tertera dalam hadits shahih. Dan waktu ini disunnahkan ketika hendak bepergian. Inilah maksud dari sabda Rasulullah :" Bepergianlah ketika waktu fajar sebab waktu itu akan

mendatangkan pahala yang agung."

Hadts shahih yang dikeluarkan oleh al-Bazzar dan kitab 'Sunan'' yang telah ditakhrij dalam kitab 'al-Misykat' (614) dan 'al-Irwa' (258).

Tamaamu al-Minnah hal. 292

Masalah : Akhir waktu sholat Ashar.

Pendapat Syaikh al-Albani:

Akhir sholat ashar adalah ketika cahaya matahari telah menguning,dan sudah hilangnya sinar matahari yang mula-mula tampak pertama kali. Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah saw: "Barang siapa mendapati satu rakaat sholat ashar sebelum tenggelamnya matahari, maka ia telah mendapatkan sholat (ashar)." Mutafaq Alaih,

ini pendapatnya jumhur.

Tetapi tidak boleh mengakhirkan sholat ashar hingga nampak cahaya kekuning-kuningan sebelum tenggelamnya matahari, kecuali karena udzur, berdasarkan sabda Rasulullah saw:

"Demikian itu adalah sholatnya orang munafik, dia duduk menunggu matahari sampai ketika matahari di atas dua tanduk syetan, maka ia mematuknya empat kali, dan tidaklah ia dzikir kepada Allah kecuali dalam waktu sebentar." Diriwayatkan oleh Jama'ah kecuali Bhukari dan Ibnu Majah.

ats-Tsamaru al-Mustathab (1/59)


Masalah : Apakah sholat wustha itu.

Pendapat Syaikh al-Albani:

Yang dinamakan sholat wustha adalah sholat ashar berdasarkan sabda Rasulullah pada perang Ahdzab: "Semoga Allah memenuhi kubur dan rumah mereka dengan api, karena mereka telah melalaikan kami dari sholat al-Wustha hingga matahari tenggelam." Muttafaq 'alaih. Dan dalam riwayat Muslim, Ahmad-Dan Abu Daud; "mereka telah melalaikan kami dari sholat al-Wustha, yaitu sholat Ashar." Ini merupakan pendapat mayoritas ulama dari kalangan sahabat Nabi saw dan lainnya. Hal ini diungkapkan oleh Tirmidzi (1/342)

ats-Tsamaru al-Mustathab (1/59)


ENSIKLOPEDI FATWA SYAIKH NASHIRUDDIN AL-ALBANI

PUSTAKA AS-SUNNAH